Ini bukan tentang saya. Mungkin
juga bukan tentang kamu. Tapi
aku sedang membicarakan dia
dan mereka yang terserang
galau.
Putus cinta itulah penyebab
tersering dari galau. Kali ini
banyak yang sedang putus cinta
dan saya sedang memantau
beberapa yang terkena sindrom
galau itu. Ada yang sempat cerita
pada saya, ada yang ceritanya
saya dengar dari orang lain, atau
mungkin saya hanya mengamati
lewat status BBM atau timeline
twitter.
Sudahlah, ini sebuah kenyataan.
Sudahlah, ini sebuah kenyataan.
Tak ada yang bisa ditolak dari
perjalanan hidup ini. Putus cinta
adalah hal yang wajar setelah
kita jatuh dalam kebahagiaan
bernama cinta itu. Putus cinta
menjadi sebuah solusi bila kita
tak bisa lagi menemukan jalan
keluar untuk menyelesaikan
setumpuk masalah yang terjadi.
Somehow, we broke our
relationship is the best way to
meet another person that we
need. Putus cinta akan
menjadikan kita lebih dewasa
untuk bersikap. Jadi nikmatilah
fase galau itu. Gak perlu gengsi
menahan air mata yang sudah
membendung. Nangis aja. Kalo
ditahan itu rasanya nyesek dan
bikin dada sakit. Percaya deh
ama saya (yang pengalaman dlm
hal penggalauan).
Semakin kamu ingin keluar dari
situasi galau, semakin erat dia
mengikatkan tali pada hatimu.
Tenang, percayalah, akan ada
saatnya kita terbebas dari galau
meskipun aku juga gak bakal
bisa jawab pertanyaan kalian
kapan bebas serangan galau.
Cara untuk keluar dari situasi
galau adalah dengan mencari
kesibukan. Apapun jenis
kesibukan itu. Karena dengan
mencari kesibukan, kita bisa lupa
akan masalah kita. Tapi siap-siap
aja kalo sendirian di kamar trus
dengerin lagu kenangan ma
mantan. Oiya, dan tolong jauhkan
dari senjata tajam dari diri anda,
bahaya! Kesibukannya itu bisa
dengan cara kumpul bareng
teman atau malah langsung cari
terget baru.
Sebenarnya saya aliran yang
kurang setuju dengan cari target
baru. Gimana-gimana kita pasti
kebayang ama mantan dan pasti
akhirnya mbanding-mbandingin
ma mantan. Seperti luka yang
biasa ada di tubuh, dia perlu
sembuh dulu. Kalo ada luka
jahitan tapi kita bandel malah
ngasih air ke luka itu ya lukanya
gak kering-kering. Biarkan dulu
saja waktu dan pertahanan
tubuh yang mengobati luka. Dan
seperti galau, ngrasa gak sih kalo
kita ndeketin atau dideketin
orang lain, ada perasaan
menolak karena masih ingat
mantan. Apalagi kalo kamu yang
galau lagi ndeketin orang.
Meskipun kamu bersikukuh
kamu uda lupa ma mantanmu,
tetep aja orang yang kamu
deketin bakal ngrasa dia hanya
sebagai tempat pelarian. Iya kalo
kamu akhirnya beneran cinta dia,
tapi kalo gak cinta dan dia cinta?
Ya makin rumit. Hati kita butuh
istirahat sementara untuk
menata lagi puing-puing yang
berserakan.
Jangan terlalu cepat keluar dari
zona galau. Rasanya bisa sesak.
Kayak orang diving, gak boleh
dari kedalaman naik cepat-cepat
ke permukaan, ntar alveoli di
paru-paru bisa pecah. Sama
kayak kenangan yang uda kita
usahain kubur dalam hati paling
dalam, tapi karena kita kepengen
cepet sembuh dari galau, dia
malah ndesak terus membayangi
hidup dan pecah lagi bikin sakit
hati gak sembuh. Kenapa sih
dengan jomblo? Salah? Nista?
Enggaklah. Sekali lagi, ada waktu
yang dibutuhksn hati untuk
sembuh. Daripada kalian berdua
tapi saling menyakiti dan hanya
menambah luka. Bukannya kita
berdua untuk mencari damai dan
bahagia? Bukan air mata yang
menemani hari kita.
Jadi, apa yang harus dilakukan
bila galau menyerang dan
berusaha menikam kita di saat
malam datang?
Pertama, berdoalah pada Tuhan.
Serahkan segalanya padaNya
karena Tuhan gak bakal ngasih
cobaan diluar kemampuan
umatNya.
Kedua, cari kesibukan dengan
teman kalian. Sapa tau kemarin
sibuk ma pacar, jadi jarang
keluar ma teman. Believe me,
laugh together with friends is
the one of way to heal our
wound heart.
Ketiga, berceritalah pada orang
yang kamu percaya. Walau ada
kemungkinan orang tersebut
bakal nyeritain galaumu ke orang
lain lagi. Tapi bercerita akan
melegakan perasaanmu dan
membuat sedikit longgar pada
dada yang sesak.
Keempat, nikmatilah galau ini.
Karena akan ada masanya
galaumu hilang berganti dengan
teman lain yang galau dan kamu
bisa membantu dia keluar
perlahan dari zona galau.
Sesungguhnya galau itu wajar.
Jangan pernah malu untuk
mengakui dirimu sedang galau,
tapi jangan juga bikin
pengumuman di media sosial
kalo kamu lagi galau dan jangan
pernah simpan sendirian
galaumu itu. Hidup ini indah kalo
kita berbagi. Karena gak cuma
bahagia yang perlu kita bagi
pada orang lain, tapi sedih juga
perlu kita bagi untuk
menyembuhkan luka ini.
Saya aja bisa bebas galau,
beberapa teman saya juga bisa,
kenapa kau yang baca ini dan
kebetulan lagi galau gak bisa?
Pasti bisa. Percayalah (lagi dan
lagi), ada seseorang yang entah
siapa itu bisa membawamu
keluar dari zona galau.
Tarik nafas dalam-dalam,
pejamkan mata sejenak lalu buka
mata sembari hembuskan nafas.
Tersenyumlah lebar. Kau akan
menemukan kamu yang baru di
tiap kamu tersenyum.